Saat ini, kesuksesan bisnis bergantung pada analisis dan pengambilan keputusan berbasis data. Ini membuat banyak bisnis mempekerjakan data analyst, business analyst, dan profesional sejenisnya.

Untuk memilih karir yang sesuai, penting untuk memahami perbedaan antara keduanya. Kami akan menjawab beberapa pertanyaan umum dan menjelaskan peran masing-masing, serta perbedaan penting antara keduanya.

Business analyst vs data analyst

Untuk memahami perbedaan antara data analyst dan business analyst, kita perlu memahami peran masing-masing dengan baik. Meskipun keduanya sering bekerja dengan data, fokus dan tujuan utama mereka berbeda.

Business Analyst

Seorang business analyst berfokus pada kinerja keseluruhan suatu bisnis. Mereka menggali proses bisnis untuk menemukan bagian-bagian yang tidak efisien dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi.

Business analyst menggunakan data untuk mendapatkan pemahaman yang konkret dan dapat diukur tentang bagaimana bisnis beroperasi. Mereka sering bekerja sama dengan tim TI untuk mengakses data yang diperlukan dari berbagai departemen dalam organisasi.

Hasil analisis mereka memberikan rekomendasi kepada pimpinan dan pengambil keputusan bisnis untuk membantu dalam membuat keputusan strategis.

Data Analyst

Seorang data analyst, di sisi lain, fokus pada data itu sendiri. Tugas utama mereka termasuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, memantau keandalan dan kualitasnya, serta menyimpan data dengan cara yang efektif dalam sistem database.

Setelah data terkumpul, data analyst menggunakan berbagai metode analisis untuk menggali pola dan wawasan yang tersembunyi dalam data. Tujuan akhirnya adalah menyediakan informasi yang mendukung pengambilan keputusan yang informasional dan faktual bagi manajemen atau pemimpin perusahaan.

Perbedaan Utama

Meskipun keduanya berurusan dengan data, ada perbedaan utama antara business analyst dan data analyst:

Objek Analisis

  • Business Analyst:
    Business analyst bertanggung jawab untuk menganalisis kinerja perusahaan secara keseluruhan. Mereka menyelidiki bagaimana operasi perusahaan berjalan, menemukan inefisiensi, dan mencari cara untuk meningkatkan proses bisnis.

  • Data Analyst:
    Data analyst lebih fokus pada analisis data itu sendiri. Mereka mengumpulkan data, membersihkannya, dan menganalisisnya untuk menemukan pola, tren, dan wawasan yang dapat mendukung pengambilan keputusan. Data analyst sering berinteraksi dengan sistem dan database untuk mengakses data yang diperlukan.

Keterampilan Teknis:

  • Business Analyst:
    Business analyst memerlukan pengetahuan yang kuat tentang proses bisnis, seperti operasi harian, keuangan, manajemen rantai pasokan, dan strategi pemasaran. Mereka menghubungkan data dengan konteks bisnis menggunakan keterampilan analisis.

  • Data Analyst:
    Data analyst memiliki keterampilan teknis yang lebih dalam dalam mengelola dan menganalisis data. Mereka menguasai alat dan teknik seperti pengolahan data menggunakan bahasa pemrograman (misalnya Python, R), manajemen database, dan aplikasi analisis data seperti SQL dan Excel. Keterampilan ini membantu mereka dalam mengolah data secara menyeluruh dan menghasilkan informasi yang relevan.

Latar Belakang Pendidikan:

  • Business Analyst:
    Biasanya memiliki latar belakang pendidikan dalam administrasi bisnis, manajemen, ekonomi, atau bidang terkait lainnya. Mereka mempelajari teori bisnis dan strategi manajemen yang diterapkan dalam konteks analisis data.

  • Data Analyst:
    Umumnya memiliki latar belakang dalam ilmu komputer, matematika, statistik, sains data, atau bidang teknis lainnya. Mereka memperoleh pengetahuan mendalam tentang teori dan praktik analisis data, pengolahan data, dan teknik statistik.

Pilihan Karir:

  • Business Analyst:
    Karir business analyst sering berkembang ke arah konsultasi bisnis, manajemen strategis, atau pengembangan kebijakan perusahaan. Mereka membuat keputusan tingkat tinggi dengan menggunakan wawasan bisnis dan analisis.

  • Data Analyst: Data analyst dapat bekerja dalam berbagai bidang, seperti ilmu data, pengembangan perangkat lunak, atau spesialisasi dalam analisis data untuk industri tertentu, seperti teknologi, keuangan, atau kesehatan. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola dan menganalisis data dengan cara yang memenuhi kebutuhan perusahaan atau organisasi.

Dengan mempertimbangkan perbedaan ini, seseorang dapat menentukan jalur karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan pendidikan mereka, serta memanfaatkan keterampilan yang mereka kuasai dengan baik.

FAQ

Di bawah ini adalah kumpulan pertanyaan yang sering diajukan mengenai peran bisnis analyst dan data analyst, selain jawaban masing-masing:

Apa perbedaan antara data analyst dan data scientist?

Peran data analyst dan Data scientist terkait erat, seperti data analyst dan bisnis analyst. Ada beberapa perbedaan antara keduanya, seperti sifat pekerjaan mereka. Misalnya, seorang data analyst berurusan dengan pengorganisasian dan analisis data dalam jumlah besar.

Seorang data scientist merancang proses untuk memproduksi dan memodelkan data, menggunakan hal-hal seperti algoritma dan model prediktif. Keduanya biasanya memiliki pengetahuan pemrograman dan dapat menggunakan Python, R dan alat serupa.

Apa itu bisnis data analyst?

Ini biasanya hanya istilah tambahan untuk bisnis analyst. Namun, mungkin juga menemukan nama lain untuk posisi yang sama, seperti analis manajemen atau analis riset operasi. Selama pencarian pekerjaan, mungkin bermanfaat untuk memeriksa deskripsi dan persyaratan pekerjaan tertentu jika Anda menemukannya.

Berapa penghasilan Business analyst vs data analyst?

Di Indonesia, gaji untuk data analis dan bisnis analis bisa bervariasi tergantung pada pengalaman, lokasi kerja, dan industri tempat mereka bekerja. Berikut perkiraan rata-rata gaji untuk kedua peran ini:

  1. Business analyst:
    Gaji rata-rata seorang data analis di Indonesia berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 15 juta per bulan, tergantung pada pengalaman dan kemampuan teknis yang dimiliki. Data analis dengan pengalaman yang lebih dalam atau yang bekerja di industri tertentu seperti teknologi atau keuangan biasanya mendapatkan kompensasi yang lebih tinggi.

  2. Data analyst: Untuk bisnis analis, gaji rata-rata mulai dari sekitar Rp 8 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Faktor seperti ukuran perusahaan, sektor industri, dan tingkat tanggung jawab dalam analisis bisnis juga mempengaruhi tingkat gaji mereka.

Perlu dicatat bahwa angka-angka ini bersifat perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar kerja lokal, tingkat keterampilan dan pengalaman individu, serta lokasi geografis di Indonesia.