Tidak peduli apakah Anda baru saja beralih ke pekerjaan jarak jauh, sudah berpengalaman bekerja jarak jauh, atau hanya bekerja dari rumah sebagian, ada satu hal penting yang harus dilakukan. Yaitu, membangun koneksi yang signifikan dengan anggota tim. Meski bekerja sendirian di rumah, Anda tetap bagian dari tim.

Sehingga, perlu bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini tidak berarti bahwa Anda harus mencari sahabat baru atau memprioritaskan pekerjaan.

Cara Membangun Kerja Sama Tim Remote

Salah satu masalah terbesar bagi karyawan yang bekerja dari jarak jauh adalah menjalin hubungan dengan rekan kerja. Selain itu, Membangun hubungan dalam tim memang sulit, dan bekerja dari rumah atau menjadi tim jarak jauh membuatnya lebih sulit.

Namun, dengan perencanaan yang baik dan beberapa tips bermanfaat, Anda dapat mulai membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja jarak jauh dan memperkuat tim.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja jarak jauh.

1. Komunikasi

Salah satu masalah terbesar bagi pekerja jarak jauh adalah tetap ingat untuk menjaga hubungan tim! Ketika bekerja sendirian di rumah, mudah untuk melupakan bahwa Anda memiliki rekan kerja yang ingin berbicara dengan Anda tentang pekerjaan atau bahkan hal-hal di luar pekerjaan.

Luangkan waktu setiap minggu untuk bertemu dengan atasan dan rekan kerja untuk berbicara tentang pekerjaan dan masalah lainnya. Misalnya, atur waktu untuk bertemu di rumah atau makan siang bersama rekan kerja.

Selain itu, bisa dengan mengunjungi ruang istirahat virtual dan berbicara tentang hal-hal yang mempererat hubungan tim.

2. Menulis dengan Baik

Sebagai karyawan yang bekerja remote, sering menulis lebih banyak daripada berbicara langsung. Untuk menyampaikan sesuatu, mudah saja membuka jendela chat atau mengirim email.

Meski panggilan telepon atau video tetap ada, untuk hal-hal cepat, chat lebih umum digunakan. Namun, menulis dengan baik adalah penting dalam komunikasi tertulis, terutama dengan rekan kerja.

Menulis dengan baik tidak hanya berarti menggunakan tata bahasa yang benar dan menulis dengan jelas, tetapi juga memastikan bahwa pesan kita tidak disalah artikan.
Tidak adanya isyarat verbal adalah masalah utama dalam komunikasi tertulis.

Anda tidak dapat mengamati reaksi orang terhadap lelucon atau nada bicara, bahkan jika terlalu langsung, bisa terasa singkat atau bahkan kasar. Ada beberapa cara untuk menjaga komunikasi kita tetap positif dan ramah.

Misalnya, memasukkan emoji untuk bercanda. Ini menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda sedang bercanda atau santai. Selain itu, komunikasi tertulis bukanlah cara cepat untuk berkomunikasi dengan baik.

Usahakan untuk mengatur pesan Anda, bahkan jika Anda tidak membahas subjek yang sulit. Lihat contoh berikut:

Tono: Aku butuh nomor-nomor itu pada hari Jumat. Terima kasih.

Dalam situasi tertentu, pesan ini mungkin terdengar kasar. Namun, bagaimana jika Anda menerima pesan ini pada hari Senin pagi? Anda mungkin kesal atau khawatir telah melakukan kesalahan. Nadanya tetap tidak ramah, meskipun pesannya mengatakan “terima kasih.”

Seperti dalam percakapan nyata, usahakan untuk bersikap ramah dan bersahabat. Meski sedikit basa-basi, itu bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana pesan kita diterima, terutama pada Senin pagi.

Tono: Selamat pagi bung! Tolong kirimkan nomor-nomor itu pada hari Jumat. Terima kasih banyak

Tono masih meminta sesuatu, tapi dengan menambahkan salam ramah dan “tolong,” pesannya jadi tidak terasa kasar atau menuntut.

3. Ketahui Kapan Waktunya Menggunakan Chat atau Obrolan Video

Mudah sekali pesan menjadi salah satu masalah besar dalam komunikasi tertulis. Seringkali, tidak tahu siapa yang berbicara dalam email atau chat. Akibatnya, percakapan mungkin terlihat seperti seseorang berbicara “kepada” mereka daripada “dengan” mereka.

Jika Anda mengetik, orang lain merespons. Mereka mengirim pesan lain saat Anda menulis balasan, membuat Anda memiliki dua pesan untuk dijawab. Anda merespons kedua pesan itu, tetapi mereka menjawab balasan Anda dalam urutan yang berbeda.

Sebagai konsekuensi, segalanya menjadi rumit, membingungkan, dan menjengkelkan.
Saat bekerja jarak jauh, tulisan adalah cara utama untuk berkomunikasi, tetapi terkadang tulisan tidak cukup.

Sangat penting untuk mengetahui saat percakapan tertulis menjadi tidak jelas, membingungkan, atau panas. Untuk menjernihkan suasana dan mengatasi kebingungan, angkat telepon atau memulai obrolan video.

4. Beralih ke Video

Teknologi video conferencing memungkinkan orang untuk melakukan pertemuan dan komunikasi langsung melalui video, seperti Skype, Zoom, atau platform lainnya. Ini sangat membantu pekerja jarak jauh karena memungkinkan mereka berinteraksi dengan atasan dan rekan kerja secara langsung meskipun mereka berada di lokasi yang berbeda.

Keuntungan menggunakan video memungkinkan lebih banyak isyarat visual daripada komunikasi tertulis atau bahkan verbal. Video dapat memberikan lebih banyak informasi daripada membaca pesan teks karena dapat melihat ekspresi wajah dan bahasa tubuh orang lain.

Selain itu, Video conferencing juga dapat membantu lebih dekat dengan rekan kerja karena dapat melihat di mana mereka bekerja dan melihat kehidupan mereka di luar pekerjaan mereka.

Anda dapat berbagi momen santai, seperti candaan atau cerita kehidupan sehari-hari, yang tidak selalu dapat dirasakan dalam komunikasi tertulis atau suara, dan ini dapat membantu memperkuat hubungan tim.

Video conferencing dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun komunikasi dan hubungan yang kuat di antara tim yang tersebar di seluruh dunia, meskipun ada kekurangan seperti masalah teknis atau masalah mengatur tampilan diri.

5. Jangan Membahas Soal Bisnis Terus

Percakapan yang santai dan tidak terlalu serius di tempat kerja juga penting, terutama ketika bekerja jarak jauh. Di kantor, ada momen-momen informal seperti saat ulang tahun seseorang, di mana dapat berbicara tentang hal-hal pribadi atau non-bisnis.

Misalnya, dapat mengetahui hobi atau kegiatan keluarga seseorang. Namun, interaksi semacam ini sering kali kurang alami ketika bekerja dari jauh. Meskipun dapat mengadakan pertemuan atau perayaan secara virtual, sering kali diskusi berfokus pada pekerjaan daripada hal-hal pribadi.

Sangat penting untuk meluangkan waktu untuk berbicara tentang hal-hal yang lebih pribadi atau memiliki hubungan yang lebih akrab dengan rekan kerja yang bekerja dari jarak jauh.

Ini bisa dimulai dengan pertanyaan ringan seperti makanan favorit mereka, tempat liburan yang mereka sukai, atau pengalaman hidup yang menarik. Pertanyaan seperti ini membantu memahami rekan kerja sebagai orang dan bukan hanya kolega kerja.

Selain itu, pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang tidak hanya membutuhkan jawaban singkat seperti ya atau tidak, lebih baik tetap membuat pertanyaan tersebut terbuka. Beri mereka kesempatan untuk berbicara dalam jumlah yang mereka inginkan.

Dengan cara ini, tidak hanya dapat membangun hubungan kerja yang lebih kuat, tetapi juga dapat membuat tim virtual Anda lebih menyenangkan dan ramah.

6. Bertemu Secara Langsung

Untuk membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja jarak jauh, penting untuk tidak hanya bergantung pada interaksi online.

Meskipun tidak semua tempat memberikan retret atau pertemuan langsung, dapat berusaha mengatur pertemuan tatap muka sendiri.

Ini tidak harus kompleks atau mahal. Anda dapat mencari rekan kerja yang tinggal di dekat Anda dan mengatur pertemuan santai untuk minum kopi atau makan siang. Pertemuan bisa diadakan seminggu sekali, sebulan sekali, atau sesuai kesepakatan.

Selama liburan, cari tahu dimana rekan kerja tinggal dan ajak mereka bertemu. Meskipun Anda mungkin tidak menghabiskan seluruh liburan bersama mereka, berbagi waktu beberapa jam dengan mereka dapat membantu meningkatkan hubungan profesional Anda.

Membangun Hubungan dalam Tim Pekerja Jarak Jauh

Pekerjaan jarak jauh tidak membuat Anda terisolasi dari tim. Anda masih merupakan bagian penting dari tim meskipun anggota tim berada di lokasi yang berbeda. Ini berarti memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja Anda, meskipun berada di tempat yang berjauhan.

Namun, kekuatan tim Anda tergantung pada seberapa baik Anda dapat berkolaborasi dan berhubungan dengan semua anggota tim, sehingga memastikan bahwa tidak ada yang merasa terpinggirkan adalah kunci untuk memastikan keberhasilan kolaborasi jarak jauh.